Sabtu, 27 Maret 2010

KORUPSI BERKEDOK JAMSOSTEK

Nunukan
Koperasi Karya Darma, sebuah koperasi serba usaha yang yang dipercayakan oleh Dinas Kebersihan Pertamanan Pemakaman dan Kebakaran (DKPPK) Kabupaten Nunukan untuk mengelolah kebersihan kawasan bantaran sungai Bolong, memperlakukan pekerjanya tidak ubahnya bagai sapi perahan. Setiap bulan gaji pekerja dipotong dengan berbagai alasan yang harus dituruti oleh semua pekerja, misalnya pemototngan gaji untuk jamsostek sebanyak Rp 20.000 per pekerja perbulan.Pada awalnya semua pekerja tidak berkeberatan atau membantah atas pemotongan gaji tersebut, karena setiap ada pemtongan gaji selalu diberikan kwitansi pemotongan gaji dimaksud, namun sampai dua atau tiga tahun sesuai masa kerja masing –masing pekerja ,kartu jamsostek yang dijanjikan tak kunjung terbit.Setiapkali ditanyakan ,kapan kami bisa mendapatkan kartu jamsostek itu, jawaban dari Adi Martono,ketua koperasi waktu itu,sedang diusahakan.Namun sampai tahun 2007 kartu jamsostek yang di janjikan tak kunjung datang.Merasa di desak terus oleh para pekerja, Tono, demikian panggilan akrab sang ketua koperasi, meminta semua kwitansi pemotongan gaji untuk jamsostek itu di kumpulkan, untuk diterbitkan kartu jamsosteknya.Lagi- lagi semua pekerja menuruti saja permintaan sang bos dengan harapan bisa segara mendapatkan kartu jamsostek ,namun ternyata itu hanya kedok penipuan belaka, karena kartu jamsostek yang diharapkan tidak pernah terbit dan kwitansi pemotongan gaji tersebut terindikasi di hilangkan.Bahkan sebelum mengundurkan diri dari jabatan ketua koperasi diawal tajhun 2007, potongan Rp200.000 selama tiga bulan berturut-turut tanpa alasan dialami oleh empat orang pekerja perempuan yang bekerja sabagai penyapu jalan di kawasan sei Bolong yang dikelola oleh KSU.Karya Darma. Pekerjaan mengelolah kebersihan dikawasan sei Bolong ,akhirnya ditangani langsung olah pihak DKPPK, dan para pekerja juga sudah mendapatkan karu jamsostak dengan pemotongan baru, tetapi pemotongan yang lama itu, belum diselesikan sampai sekarang.Kendati demikian, masih ada pekerja yanmg belum mendapat karu jamsostek, walaupun sudah ditangani oleh DKPPK,anehnya gajinya dipotong tiap bulan untuk jamsostek.Linus, seorang pekerja yang mengalami nasip malang ini, menuturkan,”saya sudah lima tahun bekerja , gaji saya juga tiap bulan dipotong untuk jamsostek, tapi kartunya sampai sekarang belum ada, walaupun sudah ditangani langsung oleh pihak DKKPK. **vian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar